Antrologi
Puisi
SMP
Muhammadiyah 4 Gempol
Kelas
8a

NamaKelompok
II:
1. Aisha
RahmaTsania
2. Masruroh
3. Metha
Karina
4. NurFaizatulAmalia
Ibu
By: Ade Yulianti
aku begitu mencintaimu aku begitu merindukan mu
kau begitu indah dan sempurna di mataku
pengorbanan mubegitu tulus hingga akus ulit untuk membalas nya
doaku selalu kupanajatkan untuk mu
kasih sayangmu begitu besar
pelukkan mu begitu hangat hingga aku selalu terjaga
dalam tidurku....
ibu ibu ibu aku rindu kepadamu aku rindu saat kau membuaiku
dengan kasih sayang....
yaah allah jagalah ibuku di sisimu dan biarkanlah
ia merasakan surga mu
ibu ibu ibu kau apakah mendengarkan jeritan ini
jeritan anakmu yang merindukan mu
ibu berikan ketegaran untuk anak mu ini
agar anakmu bisa terus seyum sepeti
senyuman mu yang tulus....
By: Ade Yulianti
aku begitu mencintaimu aku begitu merindukan mu
kau begitu indah dan sempurna di mataku
pengorbanan mubegitu tulus hingga akus ulit untuk membalas nya
doaku selalu kupanajatkan untuk mu
kasih sayangmu begitu besar
pelukkan mu begitu hangat hingga aku selalu terjaga
dalam tidurku....
ibu ibu ibu aku rindu kepadamu aku rindu saat kau membuaiku
dengan kasih sayang....
yaah allah jagalah ibuku di sisimu dan biarkanlah
ia merasakan surga mu
ibu ibu ibu kau apakah mendengarkan jeritan ini
jeritan anakmu yang merindukan mu
ibu berikan ketegaran untuk anak mu ini
agar anakmu bisa terus seyum sepeti
senyuman mu yang tulus....
PulanglahIbu
By: Laili Nurul H.
Tubuh mukaku,
matamu kaku,
mulut mu membisu
napasmu terhenti sudah
Aku tahu
ibu telah pergi kealam sana
yang tak pernah ada dalam bayangan ku,
juga ku dengar bisikan
Oh ibu
tak lama ibu telah terkubur ditanah merah
hanya sendiri
duka ku ibu pasti tau menjalar sekujur tubuh
biarlah ibu pulanglah dengan tenang
By: Laili Nurul H.
Tubuh mukaku,
matamu kaku,
mulut mu membisu
napasmu terhenti sudah
Aku tahu
ibu telah pergi kealam sana
yang tak pernah ada dalam bayangan ku,
juga ku dengar bisikan
Oh ibu
tak lama ibu telah terkubur ditanah merah
hanya sendiri
duka ku ibu pasti tau menjalar sekujur tubuh
biarlah ibu pulanglah dengan tenang
KupersembahkanuntukIbukuTercintadansemuaIbu di mukabumiini
By: Agus Suarsono
Suratan-Mu Tuhan...
Atas takdir seorang Ibu
yang mengandung kutuk Sembilan bulan
yang melahirkanku dengan derita
Nyawanya Ia pertaruhkan
Demi aku yang lemah tak berdaya
Maa fIbu...
Jika hanya tangis yang dapat ku berikan untukmu
Ketika pertama kali, kautunjukkan aku dunia
Maa fIbu...
Jika kau harus terbangun di kegelapan malam
Karena aku yang merengek kehausan
Maafkan aku Ibu...
Anak mu ini, yang hanya bisa mengadu dan meminta
Dan kau selalu memberitan pamengharapkan imbalan jasa
Tuhan...
Dosakah diriku ini...
Yang selalu merepotkan Ibu
Wanita bijaksana yang membesarkanku
Mengajariku tentang arti kehidupan
Dan Ibu yang senantiasa menjagaku tanpa lelah
Dan takkan pernah menyerah
TERIMA KASIH SAHABAT
Bagaikan
setiap masa dan ketika aku selalu memintamu
Berada
disisiku menemaniku
Setiap
masa dan setiap detik
Aku tahu aku sering menyusahkan mu
Namun
engkau tetap menguntumkan senyuman manis
Sepertinya
engkau tahu betapa suramnya hatiku
Daneng
kau berusaha menghiburkan aku dengan senyuman itu.
Terimakasih,
sahabat.
Aku
begitu bersyukur
Kerana
engkau adalah sahabatku.
Bersama-sama
Kita
lalu denai kepayahan
bersama-sama
kita
turun ibu kitcabaran
juga,
bersama-sama
kita
seberangila utan kesedihan.
Dan
engkau
Tidak
pernah jemu dengan karenahku;
Sudi
menjadi pendengar di sisiku;
Sudi
membeli masalahku.
Terimakasih,
sahabat.
Harapanku
Semoga
kita Berjaya bersama kelak
engkau
di bidang mu
dana
kudibidangku
Insyaallah
sahabat
SahabatSejati
kian lama hidup yang kujalani
selalubersama mu sahabatku
susah sedih senang yang kurasakan
bersama mu sahabatku
sahabat
begitu banyak kenangan yang kita lalui
kebahagian yang selalu kita rasa bersama
namun musnah dengan sekejap
telah di renggut oleh maut yang tak terduga
sahabat
kini kau telah pergi meninggalkanku
meninggalkan semua kenangan kita
menyimpulkan sebuah air mata
yang terjatuh di pipiku
sahabat
meski kini kita tak bersama
meski kita telah berbeda kehidupan
namun kita tetap satu dalam hati dan cinta
karena kau sahabat sejatiku
selamat tinggal sahabatku
selamat jalan sahabat sejatiku
cinta kasih mu kan selalu satu di hatiku
selamanya ………
kian lama hidup yang kujalani
selalubersama mu sahabatku
susah sedih senang yang kurasakan
bersama mu sahabatku
sahabat
begitu banyak kenangan yang kita lalui
kebahagian yang selalu kita rasa bersama
namun musnah dengan sekejap
telah di renggut oleh maut yang tak terduga
sahabat
kini kau telah pergi meninggalkanku
meninggalkan semua kenangan kita
menyimpulkan sebuah air mata
yang terjatuh di pipiku
sahabat
meski kini kita tak bersama
meski kita telah berbeda kehidupan
namun kita tetap satu dalam hati dan cinta
karena kau sahabat sejatiku
selamat tinggal sahabatku
selamat jalan sahabat sejatiku
cinta kasih mu kan selalu satu di hatiku
selamanya ………
INDAHNYA
ALAM NEGERI INI
Puisi Ronny Maharianto
Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku
Ku pejam kan mata ku sejenak
Kurentang kan tanganku sejenak
Sejuk , tenang , senangku rasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan
Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk ku pendam
Dari siang hingga malam
Pesona nya tak pernah padam
Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bagaikan indahnya taman di surga
Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahan nya tak kan pernah sirna
Puisi Ronny Maharianto
Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku
Ku pejam kan mata ku sejenak
Kurentang kan tanganku sejenak
Sejuk , tenang , senangku rasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan
Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk ku pendam
Dari siang hingga malam
Pesona nya tak pernah padam
Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bagaikan indahnya taman di surga
Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahan nya tak kan pernah sirna
ALAM
DILEMBAH SEMESTA
PuisiArdian.H
Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahyanya menusuk citra
Pahatan Gunung memecah langit
Berselimut awan beralas zamrud
Tinggi . . . Tajam . . .
Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak beriak
Cermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di celah kaki-kaki menjejak karya-karyaNYA
Di manakah aku berada?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di saat hidup serasa sempurna
Sungguh jelita permadani ini
Terbarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya
Serasa bertualang di negeri tak bertuan
PuisiArdian.H
Angin dingin kelam berderik
Kabut putih menghapus mentari
Tegak cahyanya menusuk citra
Pahatan Gunung memecah langit
Berselimut awan beralas zamrud
Tinggi . . . Tajam . . .
Sejak waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak beriak
Cermin ilusi di atas danau
Menikung pohon yang melambai warna
Di celah kaki-kaki menjejak karya-karyaNYA
Di manakah aku berada?
Di mana jiwa tak mengingat rumah
Di saat hidup serasa sempurna
Sungguh jelita permadani ini
Terbarkan pesona di atas cakrawala
Tak berujung di pandang lamanya
Serasa bertualang di negeri tak bertuan
KetikaMalamSunyi

Di
sepertiga malam terakhir
singkirkan segala tabir
membatu di kesucian zahir
bersujud sampai waktu bergulir
Duhai Penguasa mizan
adakah kiranya pintu pertaubatan
padawajah-wajah kezuhudan
terisak pilu di persujudan
Bentangan putih sajadah
yang telah berdebu dan basah
sosok-sosok yg terhijab di kusut nya zirah
tak henti bisik pujian tercurah
Ar Rahima. .
disini kami
harap Kau terima
do'a-do'a hamba. .
singkirkan segala tabir
membatu di kesucian zahir
bersujud sampai waktu bergulir
Duhai Penguasa mizan
adakah kiranya pintu pertaubatan
padawajah-wajah kezuhudan
terisak pilu di persujudan
Bentangan putih sajadah
yang telah berdebu dan basah
sosok-sosok yg terhijab di kusut nya zirah
tak henti bisik pujian tercurah
Ar Rahima. .
disini kami
harap Kau terima
do'a-do'a hamba. .
BIDADARI
TANPA SAYAP
puisiSitiHalimah
puisiSitiHalimah

Kelembutan hatinya membuat ku terpana. . .
Melihat ke indahan Rembulan,
Sama seperti melihat keindahan wajahnya.
Sungguh kuat dia menghadapi ini semua. . .
Menghadapi keaadaan nya yg begitu nyata.
Merasakan penderitaan nya sendirian.
Dan mengukur penderitaan diatas mimpi . . .
Walau dia hanya Bidadari tanpa sayap,
Tapi kelembutan hatinya lah yang membuatku merasa seperti.....
Berada di atas awan
KERINDUAN
YANG MEMBUNUHKU
Puisi Shofiyati
Nanti..
Apakah kau masih mengingat diriku,,,
Mengingat kenangan kita..
Aku tak tau..
Apakah benar kau pergii..
Aku tak percaya itu,,
Aku ingin kau tetap disini..
Bersama ku slalu..
Biarkan waktu berhenti saat qt berdua,,
Melewati hal yang indah,,
Tak menjadi kenangan,,
Tapi hal yang selalu aku jalani..
Bawalah kerinduan ini..
Tak mampu ku menahan mu..
Tapi...aku sadar..
Rindu ini membunuhku..........
Puisi Shofiyati
Nanti..
Apakah kau masih mengingat diriku,,,
Mengingat kenangan kita..
Aku tak tau..
Apakah benar kau pergii..
Aku tak percaya itu,,
Aku ingin kau tetap disini..
Bersama ku slalu..
Biarkan waktu berhenti saat qt berdua,,
Melewati hal yang indah,,
Tak menjadi kenangan,,
Tapi hal yang selalu aku jalani..
Bawalah kerinduan ini..
Tak mampu ku menahan mu..
Tapi...aku sadar..
Rindu ini membunuhku..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar